Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bibit Samad Riyanto menilai perlu ada perubahan pola pikir masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Selama ini, pola pikir masyarakat Indonesia banyak yang berorientasi ke belakang terkait pemberantasan korupsi.
"Kita berorientasi ke belakang. Seolah (hanya) KPK yang bekerja. Yang lain tepuk tangan," kata Bibit dalam diskusi mengawal agenda antikorupsi pemerintahan Jokowi-JK di Restoran Bumbu Desa, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Ahad (12/10/2014).
Menurut Bibit, pola pikir demikian harusnya diubah dengan aktif melibatkan masyarakat dalam pemberantasan korupsi. "Padahal masyarakat harus kita libatkan," imbuh dia.
Bibit menegaskan, masyarakat harus berpikir jika korupsi adalah kejahatan yang luar biasa. Sehingga, perlu ada peran aktif dari masyarakat. "(Korupsi) Tidak bisa ditangani dengan KUHAP biasa, harus dengan HUHAP-nya KPK," jelas dia.
Karena itu, Bibit meminta pemerintahan baru periode 2014-2019 mendatang dapat lebih masif mendukung upaya pemberantasan korupsi. Terutama menghalau pihak-pihak yang ingin melemahkan kerja KPK.
"Siapapun presidennya, silahkan. Asalkan berani memberantas korupsi, kita dukung sepenuhnya, dan masyarakat kita ajak," tegas dia.
Sumber : news.metrotvnews.com