Indonesia Corupption Watch (ICW) menggelar acara "Demokrasi Tanpa Korupsi" dengan peserta murid SD dari berbagai sekolah di Jakarta. ICW memberikan pendidikan antikorupsi kepada anak-anak melalui serangakaian mini games.
Kegiatan diawali dengan mengajak peserta untuk menggambar. Selepas itu, para siswa diajak mengikuti talk show bertema "1001 Cara Anak Muda Lawan Korupsi". Murid-murid diberi pemahaman mengenai korupsi.
Salah satu peserta, ditanya arti korupsi dari pembicara, Pangeran Siahaan, Mike Marjinal dan Dandhy Laksono. Dengan lugu murid perempuan itu menjawab pertanyaan tersebut dengan tegas.
"Korupsi itu ngambil uang negara, uang kita semua," ujar siswi SD di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
Siswa tersebut langsung disambut tepuk tangan dan sorakan teman-temanya yang lain karena menjawab pertanyaan dengan benar. Ia juga mendapat bingkisan berhadiah dan mengaku jika sudah besar nanti tidak mau menjadi seorang koruptor.
"Enggak mau, kan enggak boleh," jawab siswi itu polos.
Acara yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB memajang surat-surat berisi harapan mereka terhadap maraknya kasus korupsi di Indonesia. Surat itu ditujukan untuk Presiden Joko Widodo.
Tak hanya itu, panitia penyelenggara juga memajang karikatur koruptor. Tujuannya, agar para siswa mengerti korupsi sudah dilakukan orang-orang lintas profesi, mulai dari anggota parlemen, politisi, PNS sampai hakim.
Sebanyak 5 tokoh koruptor yang dipajang ICW, di antaranya Angelina Sondakh (Angie), Nazaruddin, Luthfi Hasan Ishak, Gayus Tambunan, dan Akil Mochtar. Panitia juga menggelar bazar dan menjual kaos. Semuanya bertema antikorupsi.
Salah satu peneliti ICW, Abdullah Dahla mengatakan tren korupsi di Indonesia meningkat. Perlu upaya untuk memutus rantai generasi yang bersih dari korupsi.
"Jadi kita tanamkan sikap jujur antikorupsi sejak dini kepada anak-anak," ujar Abdullah.
Sumber : news.metrotvnews.com