Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto mengukuhkan pengurus GMPK Karawang periode 2016-2020 di aula Husni Hamid, Rabu (30/3). Dalam acara tersebut, Bibit bertindak selaku Ketua Umum Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK).
Pelantikan ini diharapkan pengurus GMPK dapat segera bekerja dalam pencegahan korupsi di Karawang.
“Karawang sebelumnya dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat, namun saat ini status tersebut semakin terkikis oleh laju pembangunan yang tidak terkendali. Kehadiran GMPK di Karawang diharapkan bisa menjadi alat kontrol bagi pemerintah saat ini,” kata Bibit saat memberikan sambutan di hadapan anggota GMPK.
Menurut Bibit, GMPK lahir bukan untuk memenjarakan orang, tapi lebih kepada pencegahan terjadinya perilaku korupsi. GMPK tidak melakukan fungsi penindakan, namun lebih kepada pencegahan terhadap potensi terjadinya korupsi. Oleh karena itu, anggota GMPK di seluruh Indonesia tidak bisa melaporkan dugaan terjadi korupsi kepada penegak hukum tanpa disertai dengan dua alat bukti. “Tidak bisa sembarangan membuat laporan tanpa alat bukti yang cukup. Kalau pun membuat laporan harus dikawal sampai tuntas,” katanya.
Bibit mengatakan, dalam kegiatannya GMPK berjalan berdasarkan lima pilar utama yaitu melakukan penelitian kerawanan dan potensi korupsi, mencari pemecahan permasalahan korupsi melalui seminar atau lainnya, konsultasi tentang korupsi dari berbagai sudut pandang, advokasi terhadap korban korupsi, dan yang terakhir pendidikan anti korupsi di dunia pendidikan formal atau pun informal.
“Kelima hal ini yang menjadi dasar untuk menjalankan roda organisasi,” katanya.
Sementara itu Ketua GMPK Karawang, Masmuhyi Abdullah mengatakan, pihaknya akan lebih banyak melakukan edukasi tentang korupsi kepada masyarakat. Dengan edukasi diharapkan akan merubah mindset masyarakat Karawang tentang bahaya korupsi. “Kita akan masuk ke dunia pendidikan untuk memberikan pemahaman tentang anti korupsi kepada para pelajar. Pelajar sebagai generasi penerus merupakan masa depan yang harus dijaga demi kelangsungan bangsa,” katanya.
Selain menyasar kepada kalangan pelajar, kata Masmuhyi, pihaknya juga akan membangun kemitraan dengan Pemkab Karawang untuk mencari solusi bersama tentang pencegahan korupsi. Pencegahan korupsi lebih efektif dilakukan jika Pemkab Karawang mau bekerjasama. ”Daripada lapor melapor ke penegak hukum untuk memenjarakan orang, lebih baik kita melakukan pencegahan. Kita harapkan dapat bekerja sama dengan Pemkab Karawang,” paparnya.
Sumber : pasundanekspres.com