Bibit dan Chandra Berikan Kuliah Umum, 'Ajak Bangun Kutim Tanpa Korupsi'
Membangun Kutai Timur (Kutim) tanpa korupsi adalah impian besar dari Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kutim. Mengawali langkah itu, H Sayid Abdal Nanang Al Hasani selaku nahkoda GMPK Kutim dan puluhan pengurus lainnya, Kamis (21/4) pukul 10.00 wita pagi ini, bertempat di Ruangan Meranti, Kantor Pemkab Kutim akan dilantik.
Tak hanya itu, pengukuhan kepengurusan GMPK Kutim akan dipimpin langsung oleh mantan anggota Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah. Keduannya juga merupakan pimpinan GMPK Pusat di Jakarta.
Pasca pengukuhan kepengurusan GMPK Kutim, atau pukul 13.00 wita, Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah rencananya akan memberikan kuliah umum bagi mahasiswa di Kampus Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kutim, dengan temana 'Membangun Kutim Tanpa Korupsi'.
Ketua GMPK Kutim Abdal Nanang mengatakan, kehadiran GMPK di Kutim adalah wujud kepedulian pihaknya untuk membangun pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel. Sebab, terwujudnya pemerintahan yang good governmentmerupakan pondasi bagi kesejahteraan masyarakat.
“GMPK hadir bukan untuk mencari masalah, membuat orang masuk penjara dan lainnya. Tapi kehadiran GMPK adalah untuk melakukan pencegahan terhadap praktek-praktek tindak pidana korupsi, serta mengajak masyarakat membangun Kutim tanpa korupsi,” sebut Abdal, Rabu (20/4) kemarin.
Lebih-lebih lagi, pada masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kutim Ismunandar-Kasmidi Bulang ini, akan menjalankan program desa membangun. Anggaran yang akan digelontorkan Pemkab Kutim nilainya pun tidak sedikit yakni, Rp 2,5 miliar hingga Rp 5 miliar perdesanya.
“Kutim inikan baru saja selesai melaksanakan suksesi Pilkada. Apa lagi, Bupati sekarang adalah mereka yang kami (Partai Hanura, Red.) dukung saat itu. Nah, bagaimana mengawal mereka (Ismu-Kasmidi, Red.) memimpin Kutim tanpa korupsi. Cara kami yakni, lewat GMPK ini,” kata dia.
Menurut Abdal, nantinya GMPK Kutim akan menjadi lembaga yang mengawal dan mengontrol setiap kebijakan, maupun program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Khususnya dalam hal penggunaan anggaran pembangunan nantinya.
“Dengan hadirnya GMPK Kutim sebagai lembaga pengawal kebijakan pemerintah, kami ingin semua program yang telah dicanangkan dapat terselenggara dengan baik. Terlebih dalam merealisasikan dan menyusun keuangan program desa membangun,” tuturnya.
Dikatakan mantan Ketua DPRD Kutim ini, mulai dari seminar hingga pemberian kuliah umum kepada seluruh perwakilan mahasiswa di Kutim oleh Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah, pihaknya tidak akan melakukan pemungutan biaya sepeser pun, alias gratis.
“Cuman, untuk peserta dalam kegiatan itu kami batasi hanya sebanyak 250 orang saja. Peserta kegiatan, nantinya, akan mendapatkan juga sertifikat gratis. Dan itu ditanda tanggani langsung oleh pak Bibit dan Chandra,” imbuhnya.
Dengan kehadiran GMPK Kutim dan pelaksanaan kuliah umum nantinya, Abdal Nanang memiliki satu harapan besar, bahwa kedepannya masyarakat Kutim dan khususnya kaula muda (Mahasiswa) dapat menjadi pilar dalam membangun Kutim tanpa korupsi.
“Mahasiswa adalah penerus Kutim dan Bangsa ini. Lewat kegiatan itu, saya ingin mengajak mahasiswa menjadi generasi tanpa korupsi. Korupsi ini bukan hanya menyakiti orang lain saja, tapi diri kita sendiri juga. Karena korupsi itu merusak masa depan generasi, termaksud negara,” sebutnya.
Karenanya, Ketua DPC Gerindra Kutim ini meminta, supaya masyarakat, aparat penegak hukum, eksekutif dan legislatif dapat saling bersinergi untuk menegakan memerangi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Apa lagi, kehadiran GMPK Kutim disambut baik oleh Bupati Kutim Ismunandar.
“Korupsi bukan hanya berdampak pada eksekutif, legislatif dan yudikatif, tapi juga terhadap masyarakat luas. Mengawal pemerintah, mencegah lewat sosialiasi bahaya tindak pidana korupsi, hingga dengan ke pemdes adalah beberapa tugas yang akan kami emban kedepannya,” pungkasnya. (drh/adv)
Sumber : bontang.prokal.co