Tindak korupsi merajalela membuat berbagai pihak turun tangan, tidak terkecuali yang dilakukan Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) salah satu organisasi masyarakat (ormas) besutan Irjen Pol (Purn) Bibit Samad Rianto yang tidak lain mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mendasar hal tersebut, Ketua Umum GMPK, Bibid Samad Rianto melantik dan mengukuhkan para pengurus DPD GMPK Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, di Aula RM Notosuman Jalan Ngawi-Solo kilometer 4, Rabu (27/4/2016).
Seperti yang dikatakan Bibid Samad Rianto usai melantik jajaran pengurus ormasnya di daerah mengatakan, secara umum GMPK berorientasi kepada upaya pencegahan dan sosialisasi tentang bahaya korupsi. Untuk itu, diperlukan kerjasama dan koordinasi yang signifikan antara GMPK dengan aparat penegak hukum baik dipusat maupun didaerah.
“Tujuanya GMPK yang jelas untuk menangkal dan mencegah dilingkunganya masing-masing. Dengan demikian diperlukan kerjasama semua pihak tentunya kita optimis gerakan ini akan berhasil nantinya,” kata Bibid Samad Rianto.
Mantan pimpinan KPK itu menjelaskan dengan panjang lebar tentang tindak korupsi dan historinya. Diingatkan, tindak kejahatan korupsi tanpa disadari sudah terjadi dari era penjajahan yang mengakar ke era berikutnya. Diharapkan, Indonesia secara komplek akan terbebas dari tindakan korupsi sehingga bisa menjelma menjadi negara maju baik dari sisi ekonomi maupun nilai persatuan bangsa.
Pada pengukuhan pengurus baru ini Siras Santoso yang merupakan Ketua Gapeknas demikian juga Kadin Ngawi didaulat menjadi Ketua DPD GMPK Kabupaten Ngawi. Acara yang dihadiri Bupati Ngawi Budi Sulistyono/Kanang berikut para pimpinan Unspinda daerah setempat, Siras-panggilan akrabnya menerangkan hadirnya GMPK di Ngawi setidaknya bisa mengurangi maupun mengurai indikasi terjadinya korupsi.
“GMPK hadir di Ngawi ini setidaknya bisa melakukan pencegahan terhadap tindak korupsi solusinya melakukan sosialisasi intens ditengah masyarakat. Dan kalau bicara tindak korupsi sesuai leanding sectornya itu banyak sekali yang harus kita waspadai,” beber Siras Santoso.
Diwaktu yang sama Faisol Bupati LIRA yang merupakan salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Ngawi menegaskan, pihaknya optimis GMPK menjadi patner kerja semua pihak seperti LSM maupun awak media yang notabene kontrol sosial untuk melakukan tindakan pencegahan korupsi. Dia menambahkan, bicara potensi korupsi sebenarnya bisa terjadi disemua lini hanya saja kalau dilakukan tindakan awal pencegahan akan diharapkan meminimalisir tindak kejahatan korupsi itu sendiri. (mbah heru/sudi)
Sumber : tribratanewsjatim.com